Ketika kita di dalam kelas, ketika kita dalam halaqah, ketika kita mengaji bersama itulah saat kita bermajelis. Majelis ilmu yang kita datangi adalah taman-taman surga di dunia. Majelis yang dinaungi oleh sayang sayap-sayap malaikat. Masya Allah betapa majelis yang penuh keberkahan. Kita semua pasti ingin mendapatkan keberkahan Allah kan? Pastinya iya.
Agar keberkahan itu senantiasa menanungi kita, maka kita harus memperhatikan adab-adab dalam bermajelis. Majelis itu tidak selalu harus di dalam majelis . Saat sekarang di tengah dunia mengalami pandemi, majelis ilmu hadir di rumah-rumah kita. Seperti belajar Daring, dan lain sebagainya. Kita pun tetap harus memperhatikan adab dalam bermajelis.
Adab-adab bermajelis antara lain:
Mengucapkan salam kepada orang-orang yang telah hadir di majelis. contohnya: ketika kita hadir terlambat, dan di kelas sudah teman yang datang terlebih dahulu, maka kita diwajibkan memberi salam.
Duduk di tempat yang masih tersisa, tidak mengambil tempat yang diduduki orag lain.
Tidak berbisik berdua, sementara di sebelah ada orang ketiga.
Tidak banyak tertawa dalam majelis.
Tidak duduk di tengah halaqah.
Tidak menempati tempat duduk orang yang pergi sebentar dari majelis.
Menjaga sopan santun, tidak bersendawa atau melakukan hal-hal yang membuat orang lain merasa terganggu.
Menjaga pembicaraan dan kata-kata saat bermajelis.
Sumber : Majalah anak Bilal edisi 13.
Humas Ibnu Mas udADAB KETIKA BERMAJELIS ATAU BELAJAR BERKELOMPOK
Teman-teman tau kan apa itu kamera? sering menggunakan kamera kan??bahkan tiada hari tanpa kamera bukan? mau tau siapa penemu dan sejarahnya tentang kamera?Ayo kita baca bersama-sama.
“Kamera menjadi benda yang penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Dengan kamera banyak momen yang bisa kita abadikan. Kisah hangat dan lucu masa lalu bisa diceritakan kembali melalui foto hasil jepretan kamera. Teknologi kamera pun terus berkembang hingga saat ini”.
Tahukah teman-teman, bahwa kamera yang sangat bermanfaat untuk kita saat ini, merupakan hasil karya besar seorang penemu muslim yang bernama Ibnu Haitham. Beliau yang memiliki nama lengkap Abu Ali Muhammad Ibnu al-Hasan Ibnu Al-Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354 H atau 965 M. Beliau telah menciptakan benda yang manfaatnya dirasakan hingga ribuan tahun setelah masa hidupnya.MasyaAllah.
“Sejak kecil Ibnu Haitham memang dikenal cerdas. Beliau memulai kariernya sebagai pegawai pemerintah di kota Basrah, Irak. Tak lama berada di pemerintahan beliau akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Mesir untuk menimba ilmu. Beliau pernah menuntut ilmu di universitas Al-Azhar. Kecintaannya kepada ilmu, membantunya tidak merasa puas dan berhenti. Setelah lulus dari kuliahnya, beliau pun kemudian mempelajari ilmu falak( ilmu yang mempelajari benda-benda langit/astronomi), matematika, geometri, fisika serta filsafat. Sampai akhirnya, Ibnu Haitham tertarik mengkaji segala hal mengenai optik. Banyak teori terkait ilmu optik yang dihasilkannya. Salah satunya penelitian tentang cahaya”.
Ibnu Haitham adalah orang pertama yang menemukan data penting tentang cahaya, orang pertama yang menjelaskan tentang mekanisme penglihatan manusia. Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Beliau juga melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar, dan dari situ ditemukan teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para ilmuwan di Italia untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia dan ini menjadi prinsip kerja dasar kamera.
Teman-teman, salah satu satu ciri yang selalu kita lihat dari tokoh ilmuwan muslim adalah mereka tidak hanya dapat menguasai satu ilmu, tetapi mereka mampu menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan. MasyaAllah.
Bersama-sama kita berdoa agar dapat mencontoh ciri baik dari para ilmuwan muslim dalam menguasai ilmu-ilmuNya ya teman-teman!!!.Dan dengan mempelajari ilmuNya, kita menjadi semakin baik,shalih dan shalihah..Aaamiiin ya Rabbal A’lamin.
(Kisah dikutip dari Majalah anak Bilal edisi 03)
Sigli, 29 September 2020
@Raudhatul Jannah Darwin
Humas Ibnu Mas udSang Ahli Penemu Kamera : ” Al-Haitham”
Salah satu kisah istimewa dalam Al-Qur’an adalah kisah tentang Nabi Ibrahim dan Raja Namrud. Raja Namrud adalah seorang raja di wilayah Babilonia atau sekarang dikenal dengan wilayah Irak. Pada masanya, Kerajaan Babilonia adalah kerajaan dengan wilayah yang sangat luas dan peradaban yang cukup modern.
Dalam surah Al-Baqarah : 258 Allah mengingatkan bagaimana dialog antara Nabi Ibrahim dan Namrud.(Mari kita membuka Al-qur’an dan membaca terjemahannya).
Namrud berkata kepada Ibrahim: “Aku tidak mengetahui tuhan bagi kalian selain aku. Buktikanlah jika memang ada tuhan selain aku seperti yang engkau katakan Ibrahim.”
Nabi Ibrahim menjawab: “Tuhanku ialah yang menghidupkan dan yang mematikan.”Maksud perkataan Nabi Ibrahim adalah tentang penciptaan alam dan makhluk. Dari tidak ada menjadi ada. Kemudian Namrud menentang Ibrahim: ” Saya dapat memghidupkan dan mematikan.
Namrud kemudian memerintahkan pengawalnya membawa dua orang laki-laki kehadapannya yang diberikan hukuman mati. Satu orang laki-laki dibunuh oleh Namrud, dan satu orang lainnya dimaafkan dan dibiarkan hidup.
Nabi Ibrahim kemudian menjawab :”Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dari barat.”
Raja Namrud kemudian terdiam.Ia menyadari dirinya tidak memiliki kekuasaan mengubah arah terbitnya matahari. Namun, ia tidak mu mengakui dantetap tidak mau beriman kepada Allah.Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Dari cerita di atas kita bisa belajar bahwa Raja Namrud adalah raja yang sombong dan tidak patuh kepada Allah. Contoh ini adalah contoh yang tidak baik. Kita berdoa agar Allah menjauhkan kita semua dari sifat sombong dan tidak patuh kepada Allah. Nauzubillah hi min dzalik.
(cerita dikutip dari Majalah Bilal edisi 01)
Humas Ibnu Mas udKisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Qaisya Mumayya peserta lomba Kriya Anyam. Qaisya adalah seorang siswi kelas 4 SDIT IBNU MAS’UD. Kepiawaiannya dalam menganyam mengantarkannnya dalam lomba FLS2N tingkat kabupaten.
Ulfa Azkia peserta lomba Gambar bercerita. Hobinya dalam menggambar dan menceritakan hasil gambarnya selama bersekolah di SDIT IBNU MAS’UD membuatnya “Kak Ulfa” menjadi perwakilan sekolah dalam mengikuti lomba FLS2N tingkat kabupaten.
Hari besar keagamaan bagi umat muslim selalu diperingati setiap tanggal 10 Zulhijjah dan dalam kalender masehi, Idul Adha tahun ini jatuh pada hari Jumat (31/7/2020). Idul Adha atau biasa disebut dengan Idul Qurban merupakan awal mula sejarah panjang dimana dikisahkan pada zaman Nabi Ibrahim AS saat akan menyembelih putranya, Ismail, sebelum akhirnya diganti dengan seekor kibas oleh Allah SWT.
Meraih Taqwa melalui Ibadah Qurban
Ibadah Qurban dimaknai dengan bentuk ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
<p> Perintah untuk berqurban telah Allah SWT gambarkan dalam Alquran:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS Al-Kautsar (108) : 1-2).
Hari raya Idul Adha merupakan dari mula lahirnya nabi Ismail A.S hingga perintah menyembelih Ismail. Pada saat itu dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim A.S tidak memiliki anak hingga di masa tuanya, lalu beliau berdoa kepada Allah.
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (QS Ash-Shafaat (37) : 100).
Sewaktu Nabi Ismail A.S mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim A.S mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Mimpi seorang nabi adalah cara Allah menyampaikan wahyu, maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim A.S. Nabi Ibrahim A.S pun akhirnya menyampaikan isi mimpinya kepada Ismail untuk melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih Ismail.
Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai Bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Ash-Shafaat: 102)
Nabi Ismail meminta ayahnya untuk mengerjakan apa yang Allah perintahkan. Dan beliau berjanji kepada ayahnya akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani perintah itu. Sungguh mulia sifat Nabi Ismail A.S. Allah memujinya di dalam Al-Qur’an:
“Dan ceritakanlah (Hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS Maryam (19) : 54)
Nabi Ibrahim lalu membaringkan anaknya dan bersiap melakukan penyembelihan. Nabi Ismail A.S pun siap menaati instruksi ayahnya. Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Ismail A.S nampak menunjukkan keteguhan, ketaatan dan kesabaran mereka dalam menjalankan perintah itu.
Saat Nabi Ibrahim A.S hendak mengayunkan parang, Allah SWT lalu menggantikan tubuh Nabi Ismail A.S dengan sembelihan besar, yakni berupa domba jantan dari Surga, yang berwarna putih, bermata bagus, bertanduk.
“Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS Ash-Shafaat (37) : 104:107).
Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah pergorbanan Nabi Ismail A.S itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan ketaatan Mereka kepada Allah SWT. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim A.S telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pergorbanan puteranya untuk berbakti melaksanakan perintah Allah SWT.
Sedangkan Nabi Ismail A.S tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam menjalankan perintah Allah SWT dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan kepada orang tuanya.
Dari sinilah asal permulaan sunah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada setiap 10 Zulhijjah di seluruh pelosok dunia.
Dikutip dari Baznas.go.id
SDIT IBNU MAS UD – Siswa – Siswi SDIT Ibnu Mas Ud Kabupaten Pidie Menyambut Tahun Ajaran Baru 2020 / 2021 senin (13/7) dengan semangat dan berceria saat di sambut oleh dewan guru yang sudah menanti di pintu gerbang sekolah.
Foto Penyambutan dan Pengenalan Lingkungan Sekolah Peserta Didik Baru
Penyambutan Tahun ini sangat berbeda karena harus mengikuti SOP Protocol Kesehatan COVID – 19 dengan Mengikuti STANDAROPERATINGPROCEDURE (SOP) MEKANISME PROSES PEMBELAJARAN TATAP MUKA MASA NEW NORMAL(KENORMALAN BARU) TAHUN AJARAN 2020/2021.
Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah; Memakai pakaian yang bersih; Pemeriksaan suhu tubuh dan dilanjutkan cuci tangan dengan menggunakan sabun/handsanitizer; Wajib menggunakan masker atau alat pelindung diri lainnya; Selalu rnenjaga jarak, tidak berkerumun dan tidak saling bersentuhan; Membiasakan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah memegang sesuatu; Melaporkan kepada guru/tenaga kependidikan jika merasa sakit atau ada keluhan kesehatan; Menghindari aktivitas yang melibatkan kontak fisik dengan orang lain; Makan dan minum pada jam istirahat dapat dilakukan diluar kelas atau ruangan dengan memperhatikan protokol kesehatan; Tidak berbagi rnakanan, minuman, termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit; Kegiatan ibadah dilaksanakan secara bergantian menggunakan perlengkapan sendiri. Pembelajaran di kelas diawali dengan penyampaian Protokol Kesehatan oleh guru setiap harinya.
Humas Ibnu Mas udSambut Ajaran Baru dengan Protocol Kesehatan COVID-19
Sigli -Guna Memenuhi kebutuhan pengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ibnu Mas ud Kabupaten Pidie. Yayasan Tabina Nanggroe melaksanakan penerimaan guru baru tahun 2020.
Para Peserta Sedang Mengikuti Uji Kemampuan Dasar
Pada Sabtu (4/7) bertempat di SDIT Ibnu Mas ud Kabupaten Pidie mengelar seleksi dengan materi Uji Kemampuan Dasar, Wawancara dan Micro Teaching, pelaksanaan seleksi tahun 2020 digelar selama 2 hari sejak tanggal 4 hingga 5 juli 2020 dan diikuti sebanyak 30 orang.
Ketua Yayasan Tabina Nanggroe meminta kepada peserta agar semangat dalam mengikuti seleksi ini, jangan pernah putus asa jika gagal nanti dan jadikan pengalaman untuk seleksi ini. bagi yang lulus berikan yang terbaik untuk meningkatkan kualitas SDIT Ibnu Mas ud agar mampu berprestasi, tutur Nurainun Selaku Ketua Yayasan Tabina Nanggroe.
Humas Ibnu Mas ud30 Orang Ikut Seleksi Guru SDIT Ibnu Mas ud
Ibnu Mas’ud adalah seorang sahabat Nabi dan pemegang rahasia Rasulullah SAW. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Habib. Dia termasuk orang pertama yang masuk Islam.
Jika Rasulullah bepergian, Ibnu Mas’ud yang menemani Nabi pergi, sembari membawakan sandal, bantal, sikat gigi dan air untuk wudhu Rasulullah. Mereka berjalan bersama-sama, kadang Ibnu Mas’ud berjalan di depan, kadang di belakang.
Ia sering masuk ke kamar Rasulullah mengurus tempat tidur Nabi SAW. Tak heran, sahabat Abu Musa al-Asy’ari pernah menduga Ibnu Mas’ud sebagai keluarga Nabi. Jika Nabi SAW tengah mandi, Ibnu Mas’ud yang menutupinya. Begitu juga ketika Nabi tidur, Ibnu Mas’ud membangunkannya. Serta memakaikan kedua sandalnya ketika Nabi berdiri dan hendak pergi. Apabila Nabi duduk, ia menyelipkan kedua sandal di bawah ketiaknya.
Perawakannya kurus dan pendek sekali serta kulitnya amat hitam. Selalu berpakaian rapi serta memakai wangi-wangian. Ciri khas lainnya adalah, ia memiliki betis yang kecil. Perawakannya yang kecil inilah yang pernah dipuja Rasulullah dari orang-orang yang menertawakannya.
Karena selalu menemani Rasulullah, Ibnu Mas’ud termasuk salah satu sahabat, dari sekian banyak sahabat yang mengumpulkan Alquran langsung dari mulut Rasulullah. Ibnu Mas’ud bersumpah, “Demi Allah Yang tidak ada Ilah selain-Nya. Tidaklah satu surat pun yang diturunkan dari Kitabullah, kecuali saya mengetahui, di mana surat itu diturunkan. Dan tidak ada satu ayat pun dari Kitabullah kecuali mengetahui, kepada siapa ayat itu diturunkan. Sekiranya aku tahu, ada orang yang lebih mengetahui tentang Kitabullah dan tempatnya bisa ditempuh oleh Unta, maka niscaya aku akan berangkat menemuinya.” (HR Bukhari).
Ia mengetahui Alquran dan waktu turunnya. Rasulullah memujinya dan menganjurkan para sahabat lain untuk belajar dan menghapal Alquran kepadanya. Sabda Rasulullah kepada para sahabatnya, “Ambillah Alquran itu dari empat orang. Yaitu dari Abdullah bin Mas’ud, Salim, Mu’adz bin Jabal dan Ubay bin Ka’ab.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad).
Maka beramai-ramai orang mengambil pelajaran Alquran darinya, mengamalkannya, membaca, menghapal, serta Ibnu Mas’ud menjelaskan dan memperingatkan kepada mereka masalah yang penting jika terdapat kekeliruan dalam membaca Alquran. Kata Ibnu Mas’ud saat mengajarkan Alquran, “Aku telah membacanya di hadapan Rasulullah SAW.” (HR Bukhari).
Petuah Nabi kepada sahabatnya, “Barang siapa yang ingin membaca Alquran yang baik seperti pertama kali turun, maka bacalah seperti bacaan Abdullah bin Mas’ud.”(HR Ibnu Majah, Ahmad).
Selain itu, Ibnu Mas’ud juga dianugerahi suara yang merdu. Rasulullah suka meminta Abdullah bin Mas’ud membacakan Alquran untuknya. Rasulullah ingin mengetahui bacaan Alquran yang telah diajarkannya kepada anak didiknya. “Bacakanlah Alquran padaku,” sabda Nabi kepada Ibnu Mas’ud suatu ketika. “Aku membacakannya untuk Anda, padahal kepada Andalah ia diturunkan?” jawab Ibnu Mas’ud. “Sungguh aku suka mendengarnya dari orang lain,” perintah Nabi SAW.
Lalu Abdullah bin Mas’ud membacakan surat An-Nisa. Ketika bacaan Ibnu Mas’ud sampai kepada ayat 41 yang artinya, “Maka bagaimanakah (orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” “Cukup,” pinta Nabi kepada Ibnu Mas’ud untuk menghentikan bacaannya. Ibnu Mas’ud berhenti dan melihat wajah Rasulullah, lalu berkata, “Dan ternyata kedua mata Beliau SAW berlinangan air mata.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Ahmad).
Pada zaman pemerintahan Umar bin Khathab, Abdullah bin Mas’ud bertugas di Kufah untuk megajarkan agama Allah di sana. Ali bin Abi Muthalib memuji Ibnu Mas’ud dan menyatakannya sebagai orang berilmu, yang mengetahui Alquran dan sunnah. Abdullah bin Mas’ud juga banyak meriwayatkan hadits sebanyak 840 hadits. Dia wafat di Madinah pada tahun 32 Hijriah dalam usia 65 tahun. sumber : www.republika.co.id
Humas Ibnu Mas udIbnu Mas’ud Penghapal dan Pengajar Alquran
Pandemi COVID-19 membuat anak-anak tidak bisa bermain di luar rumah atau pergi ke sekolah. Alhasil, banyak anak mengeluh bosan lantaran terus-menerus berada di dalam rumah. Nah, untuk mengusir kejenuhan anak selama ‘stay at home’, yuk, simak tips-tips berikut ini.
Untuk menghentikan penyebaran virus Corona, pemerintah menganjurkan semua orang untuk melakukan physical distancing dan tidak berpergian ke luar rumah kecuali untuk keperluan mendesak.
Anjuran ini bisa membuat anak-anak bosan karena harus belajar dari rumah dan tidak bisa melakukan kegiatan di luar rumah. Bahkan, lama-kelamaan ini bisa menimbulkan cabin fever, yaitu perasaan sedih, bosan, gelisah akibat terlalu lama terisolasi di dalam rumah.
5 Tips yang Bisa Bunda Terapkan agar Anak Tidak Bosan di Rumah
Jenuhnya berada di rumah bukan tidak mungkin menyebabkan anak rewel atau bahkan menangis dan merengek-rengek minta keluar. Bila sudah seperti ini, tentu orang tua harus memutar otak untuk mencari cara agar anak betah berada di rumah.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk mengusir rasa bosan Si Kecil saat harus tetap di rumah akibat pandemi COVID-19:
1. Berkreasi lewat seni
Menggambar dan mewarnai bersama bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk mengusir kejenuhan anak. Selain mengajari anak untuk berkreasi dengan warna dan bentuk, menggambar dan mewarnai juga bisa membangun rasa percaya diri anak, melatih imajinasinya, dan membuatnya gembira.
Tak hanya menggambar, Bunda juga bisa mengajak Si Kecil bermain musik, bernyanyi, dan menari bersama. Aktivitas ini dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak serta koordinasi tangan dan matanya. Di samping itu, ketertarikan Si Kecil pada musik juga bisa tumbuh saat ia bernyanyi dan menari bersama Bunda.
2. Mencoba resep baru dan memasak bersama
Momen ‘stay at home’ ini bisa Bunda manfaatkan untuk memasak bersama Si Kecil. Bunda bisa memilih resep makanan kesukaan Si Kecil dengan bahan yang sederhana dan mudah dibuat.
Memasak bersama orang tua tidak hanya menyenangkan bagi anak, tapi juga membuatnya bisa belajar cara memasak makanan yang ia sukai. Namun, pastikan Si Kecil aman selama berada di dapur, ya, Bunda.
Dengan memasak bersama Bunda, Si Kecil juga akan belajar menghargai usaha Bunda untuk memasak makanan untuknya. Ke depannya, Si Kecil jadi bisa lebih mensyukuri makanan yang ia terima dan tidak membuang-buang makanan.
3. Berkebun
Pekarangan rumah bisa Bunda manfaatkan untuk melakukan aktivitas berkebun bersama Si Kecil. Jika tidak ada pekarangan di rumah, Bunda bisa mengajak Si Kecil menanam tanaman di pot.
Kegiatan ini bisa menjadi pengalaman baru yang menyenangkan dan sangat positif bagi anak. Dengan berkebun, anak bisa belajar untuk bertanggung jawab, mencintai lingkungan dan alam, serta mengenal tumbuh-tumbuhan.
4. Menonton film favorit
Mengajak anak menonton film kesukaannya juga bisa menjadi solusi agar anak tidak bosan di rumah. Sembari menemani Si Kecil menonton film, Bunda dapat mengajarinya hal-hal baik yang bisa dipetik dari film tersebut.
5. Berolahraga sambil berjemur
Selama di rumah, ajaklah Si Kecil untuk berolahraga bersama di pagi hari sambil berjemur. Tidak perlu lama-lama, kok, Bun, cukup 15–30 menit.
Rutin berolahraga sambil berjemur baik untuk menjaga kesehatan tubuh anak serta memperkuat tulang dan daya tahan tubuhnya. Ingat, walaupun hanya di rumah, usahakan agar Si Kecil tetap aktif bergerak supaya tubuhnya sehat dan terhindar dari obesitas.
Itulah beberapa aktivitas yang bisa Bunda lakukan bersama Si Kecil untuk menghilangkan kebosanan selama berada di rumah. Namun, tetap terapkan tindakan pencegahan COVID-19selama melakukan aktivitas tersebut, ya, Bun.
Selama di rumah, Ayah dan Bunda juga bisa mencoba menjelaskan tentang virus Corona kepada anak agar ia mengerti alasan mengapa semua orang tidak diperkenankan untuk bepergian selama wabah virus Corona.
Ini juga bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mengatasi kecemasan, jika memang anak mengalaminya.
Jika selama di rumah Bunda memerlukan konsultasi, vaksinasi untuk anak, atau pemeriksaan langsung dari dokter, sebaiknya jangan langsung ke rumah sakit karena akan meningkatkan risiko tertular virus Corona.
Bunda bisa chat dulu dengan dokter secara online di aplikasi Alodokter, atau membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi ini agar bisa diarahkan untuk menemui dokter terdekat yang dapat membantu Bunda. sumber : www.alodokter.com
Humas Ibnu Mas udTips agar Anak Tidak Bosan di Rumah Selama Pandemi COVID-19
The Lambda School ensures an environment in which every student develops high personal expectations, knowledge, and skills necessary to be successful today and in the future.
Komentar Terbaru