Pidie, (25/01) – SDIT Ibnu Mas’ud kembali mengadakan kegiatan tahunan Kajian Parenting sebagai bagian dari upaya membangun sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mendidik anak. Kegiatan ini mengangkat tema “Membangun Karakter Positif Pada Anak” bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para orang tua mengenai pola asuh yang sesuai dengan nilai-nilai Islam serta tantangan mendidik anak di zaman modern. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang tergabung dalam JSIT, sekolah memahami bahwa pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari orang tua. Oleh karena itu, melalui kajian parenting ini, sekolah ingin membangun komunikasi yang lebih erat dengan para orang tua agar dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak, baik secara akademik, moral, maupun spiritual.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan orang tua murid dari berbagai jenjang kelas. Turut hadir juga ketua yayasan Tabina Nanggroe ibu Nurainun, S.Ag., dan pengurus, serta narasumber yang kompeten di bidang pendidikan anak dan parenting Islami–Ustaz Dr. Safrilsyah Syarief S.Pd.i., M.Pd, yang juga merupakan Wakil DEKAN I Akademik UIN Ar-Raniry. Beliau memberikan pemaparan tentang pentingnya pendidikan karakter sejak dini serta strategi mendidik anak di tengah perkembangan teknologi. Beberapa poin penting yang dibahas dalam kajian ini antara lain:
- Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Islam
- Menghadapi Tantangan Era Digital.
- Peran Orang Tua dalam Membangun Kebiasaan Positif

Ustadz Dr. Safrilsyah Syarief, S.Pd.I., M.Pd menjadi pemateri dalam kegiatan kajian parenting SDIT Ibnu Mas Ud
Setelah sesi pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Para orang tua sangat antusias mengajukan pertanyaan mengenai berbagai tantangan dalam mendidik anak, mulai dari bagaimana mengatasi anak yang sulit diatur, cara membangun komunikasi yang baik dengan anak, hingga tips agar anak lebih disiplin dalam belajar dan beribadah. Beberapa orang tua juga berbagi pengalaman mengenai pola asuh yang mereka terapkan di rumah. Diskusi ini semakin memperkaya wawasan peserta karena adanya berbagai sudut pandang dan solusi yang bisa diterapkan sesuai dengan karakter anak masing-masing.
Ustadz Safrilsyah memberikan beberapa strategi agar anak tidak kecanduan gadget dan tetap fokus dalam belajar serta beribadah, di antaranya
- Membuat jadwal screen time yang jelas dan disiplin dalam menerapkannya.
- Mengajak anak untuk lebih banyak berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan sekitar.
- Memberikan contoh yang baik dengan tidak terlalu sering bermain ponsel di depan anak.
- Menggunakan teknologi sebagai sarana edukasi, seperti memanfaatkan aplikasi Islami dan video pembelajaran yang bermanfaat.
“Orang tua dan sekolah harus selalu berjalan beriringan dalam mendidik anak-anak. Karena tanggung jawab ini, kita bukan hanya perang melawan kebatilan tetapi juga berperang ideologi. Dengan sinergi yang kuat, insyaAllah kita bisa membentuk generasi Islami yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujar ustadz Syafrilsyah, menutup diskusi kajian dengan memetik ibrah.
Komentar Terbaru