Berita

Pidie, (29/8) – SDIT Ibnu Mas’ud kembali mengadakan pengajian bulanan rutin bagi orang tua siswa kelas 1–6. Kegiatan yang digelar di Mushalla SMPIT Ibnu Mas’ud ini berlangsung pada hari Jumat, 29 Agustus 2025 pukul 14.30 WIB, dengan menghadirkan Dr. Abdullah, AR, M.Ag, sebagai penceramah.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh Ketua Yayasan Tabina Nanggroe, Ibu Nurainun, yang menyampaikan pentingnya kegiatan rutin ini sebagai wadah pembinaan ruhiyah serta penyegaran ilmu agama, khususnya dalam mendukung peran orang tua sebagai pendidik utama di rumah.

Kajian Rutin Bulanan Orang Tua Murid SDIT Ibnu Mas ud Pidie

Tema kajian kali ini adalah “Menanamkan Kecintaan Ibadah Shalat kepada Anak”. Dalam penyampaiannya, Dr. Abdullah menekankan bahwa shalat adalah tiang agama dan pendidikan shalat sebaiknya ditanamkan sejak dini. Beliau menyampaikan beberapa poin penting, antara lain:

1. Keteladanan orang tua, karena anak akan meniru perilaku orang tuanya, sehingga konsistensi dalam menjaga shalat menjadi kunci utama.
2. Menciptakan suasana shalat yang menyenangkan, bukan dengan paksaan, tetapi dengan pendekatan penuh kasih sayang.
3. Menghubungkan shalat dengan cinta kepada Allah, agar anak tumbuh memahami bahwa shalat bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan hati.
4. Memberikan reward kepada anak, baik berupa pujian maupun hadiah sederhana, setiap kali anak berusaha melaksanakan shalat. Hal ini akan menumbuhkan semangat dan rasa bangga dalam diri anak.
5. Pentingnya doa dan kesabaran, sebab mendidik anak untuk shalat membutuhkan proses panjang yang memerlukan kesabaran dan doa orang tua.

Salah satu momen yang paling menggetarkan hati adalah ketika Dr. Abdullah mengingatkan hadirin tentang perjuangan Rasulullah menjelang wafatnya. Dengan suara bergetar, beliau menyampaikan bahwa kalimat terakhir yang terus Rasulullah ingatkan adalah tentang shalat. Pesan itu begitu kuat hingga membuat banyak orang tua dan guru yang hadir meneteskan air mata.

“Shalat itu bukan sekadar kewajiban, tapi warisan suci dari Rasulullah SAW. Bahkan, di detik-detik terakhir hidup beliau, ketika tubuhnya lemah dan penuh luka perjuangan, yang masih beliau bisikkan adalah: umatku jangan tinggalkan shalat. Jika kita mencintai anak-anak kita, maka hadiah terbesar yang bisa kita wariskan kepada mereka bukan harta, bukan jabatan, tetapi kecintaan kepada shalat.” – Dr. Abdullah, AR, M.Ag.

Pengajian ini dihadiri dengan penuh antusias oleh para orang tua siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Banyak pertanyaan dan diskusi hangat terjadi, khususnya mengenai tantangan mendidik anak di era digital agar tetap mencintai ibadah.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para orang tua semakin termotivasi untuk menanamkan nilai-nilai keislaman di rumah, terutama dalam membiasakan anak melaksanakan shalat dengan penuh kesadaran, cinta, dan penghargaan atas setiap usaha kecil mereka. Pengajian bulanan SDIT Ibnu Mas’ud akan terus berlanjut sebagai salah satu bentuk sinergi sekolah dengan orang tua dalam membina generasi Qur’ani yang berakhlak mulia.

Pidie (19/8) -Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, SDIT Ibnu Mas’ud Pidie menyelenggarakan berbagai perlombaan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 Agustus 2025. Seluruh siswa dari kelas 1 sampai 6 ikut berpartisipasi dengan penuh semangat.

Perlombaan Hari Kemerdekaan Indonesia

Kegiatan ini dibuka dengan pembukaan sederhana di halaman sekolah. Guru Penanggung Jawab memberikan sambutan singkat tentang makna kemerdekaan, mengajak siswa untuk meneladani semangat para pahlawan, serta mengingatkan pentingnya menjaga sportivitas dalam berkompetisi.

Setelah pembukaan, lomba pun dimulai. Adapun jenis perlombaan yang digelar meliputi:

1. Tarik tambang: lomba yang paling ditunggu, menghadirkan sorak sorai dan tawa siswa.
2. Balap karung: siswa melompat-lompat dengan karung, membuat suasana semakin riuh penuh keceriaan.
3. Makan kerupuk: lomba khas Agustus-an yang selalu seru karena siswa harus menghabiskan kerupuk yang digantung tanpa menggunakan tangan.
4. Estafet air: lomba yang mengajarkan kerja sama tim dengan memindahkan air dari gelas ke botol secara estafet.
5. Bola kaki: Permainan tim yang memerlukan kerja sama untuk mencetak angka/poin, dll.

Selama tiga hari, halaman sekolah dipenuhi dengan gelak tawa, semangat, dan dukungan dari teman-teman yang menonton. Guru-guru bertugas sebagai juri sekaligus pendamping. Acara ditutup dengan pembagian hadiah pada hari selasa tanggal 19 Agustus 2025. Para juara mendapatkan piala dan bingkisan menarik. Namun yang paling penting, seluruh siswa belajar tentang arti kebersamaan, sportivitas, dan bagaimana menjaga persaudaraan dalam suasana kompetisi.

Dengan kegiatan memeriahkan hari kemerdekaan ini, SDIT Ibnu Mas’ud berharap peserta didik mampu meneladani nilai perjuangan para pahlawan; pantang menyerah, berani berusaha, serta menjunjung tinggi ukhuwah dan persaudaraan.Diharapkan pula semangat kebersamaan dan cinta tanah air yang tumbuh dari kegiatan ini terus dibawa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.

Pidie (26/07)– SDIT Ibnu Mas’ud Pidie menggelar kegiatan Rapat Sosialisasi Program Siswa Tahun Ajaran 2025/2026 yang berlangsung pada Sabtu pagi dalam dua sesi, yakni untuk kelas rendah (1–3) di sesi pertama, dan kelas tinggi (4–6) pada sesi berikutnya. Acara ini dihadiri oleh para orang tua/wali murid dan bertempat di aula utama SDIT Ibnu Mas’ud.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Yayasan Tabina Nanggroe, Ibu Nurainun, yang menyampaikan harapan besar terhadap sinergi antara sekolah dan orang tua dalam membimbing siswa menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara ruhiyah.

Rapat Sosialisasi Program Siswa Tahun Ajaran 2025/2026 SDIT Ibnu Mas’ud Pidie

Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya program tahsin (perbaikan bacaan Al-Qur’an) yang terintegrasi dalam pembelajaran siswa setiap harinya. Tak hanya itu, bimbingan rohani melalui pembiasaan ibadah, doa-doa harian, dan pembinaan akhlak mulia juga menjadi fokus utama dalam tahun ajaran baru ini. Para wali murid mendapatkan penjelasan rinci dari tim manajemen sekolah terkait:

1. Jadwal kegiatan siswa harian, pekanan dan kajian yang harus dihadiri orang tua wali siswa
2. Program unggulan seperti tahfidz, tahsin, dan pembinaan karakter Islam
3. Target pembelajaran sesuai kurikulum nasional dan khas Sekolah Islam Terpadu, dan
4. Kegiatan ekstrakurikuler dan penguatan minat bakat siswa.

Suasana sosialisasi berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para orang tua juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan pihak sekolah mengenai peran serta mereka dalam mendukung tumbuh kembang siswa, baik di sekolah maupun di rumah.

Melalui kegiatan ini, SDIT Ibnu Mas’ud berharap terbentuknya kolaborasi kuat antara sekolah dan keluarga, sebagai pilar utama dalam membentuk siswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia, cerdas, mandiri, dan mencintai Al-Qur’an. Semoga program-program di tahun ajaran 2025/2026 ini membawa keberkahan dan kemajuan bagi seluruh civitas SDIT Ibnu Mas’ud Pidie.

Pidie (24/5) – Dalam semangat membentuk generasi tangguh dan berkarakter, SDIT Ibnu Mas’ud Pidie kembali menyelenggarakan kegiatan LATSI (Latihan Terpadu Siaga dan Penggalang) yang ke-III bagi siswa-siswi kelas VI. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 24 Mei 2025, bertempat di Markas Yon Armed/K 17 Bandar Baru, Pidie Jaya. Dengan mengusung tema “Today’s Learner’s, Tomorrow’s Leader’s”, LATSI III menjadi ajang pembentukan jiwa kepemimpinan, disiplin, serta semangat kebersamaan dalam balutan pendidikan karakter yang kokoh.

Siswa/i Kelas 6 SDIT Ibnu Mas ud Mendengar Intruksi Pelatihan

Semangat para peserta telah terlihat dari antusiasme mereka dalam mengikuti setiap sesi kegiatan. Didampingi oleh para pembina dan pelatih yang berpengalaman, anak-anak dibimbing untuk memahami nilai-nilai penting dalam gerakan Pramuka, seperti tanggung jawab, kemandirian, kerja sama, serta semangat untuk terus belajar dan berkembang.

Kegiatan LATSI III ini dirancang bukan hanya sebagai latihan fisik atau baris-berbaris semata, namun sebagai ruang pembinaan kepribadian dan jiwa kepemimpinan. Melalui kegiatan outbond, diskusi kelompok, materi kedisiplinan, serta simulasi kehidupan lapangan, anak-anak belajar bagaimana menjadi pribadi yang kuat, berani, dan memiliki empati terhadap sesama serta pelatihan menggunakan perlatan/persenjataan lengkap TNI.

Suasana alam yang asri dan fasilitas yang mendukung di lingkungan Yon Armed/K turut memperkuat pengalaman belajar mereka di luar ruang kelas. Anak-anak tidak hanya diuji secara fisik, namun juga mental dan spiritual, membentuk fondasi yang kokoh bagi perjalanan hidup mereka di masa depan.

LATSI III juga menjadi ajang refleksi akhir bagi siswa-siswi kelas VI sebelum melangkah ke jenjang pendidikan berikutnya. Mereka belajar bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang memimpin orang lain, tetapi juga tentang kemampuan memimpin diri sendiri menuju hal-hal yang lebih baik. Dalam setiap langkah dan peluh yang mereka tuangkan selama kegiatan, tersimpan harapan dan keyakinan bahwa mereka adalah calon pemimpin masa depan yang lahir dari pendidikan berbasis nilai-nilai Islam dan semangat kebangsaan. Karena mereka yang belajar hari ini, adalah mereka yang akan memimpin esok hari.

Kegiatan ini ditutup dengan penuh kebanggaan, disertai doa bersama agar anak-anak terus tumbuh menjadi pribadi yang unggul, cerdas, serta berjiwa pemimpin yang dirindukan umat dan bangsa. LATSI III bukan hanya tentang latihan Pramuka, melainkan tentang membentuk arah masa depan: menjadikan pembelajar hari ini sebagai pemimpin esok yang membawa cahaya perubahan.

Pidie, (20/5) – Dalam suasana penuh syukur dan haru, SDIT dan SMPIT Ibnu Mas’ud Pidie menggelar kegiatan Haflah Akhirussanah dan Students Art Performance ke-III pada Selasa, 20 Mei 2025, bertempat di Gedung Pidie Convention Center (PCC). Dengan mengusung tema “Melangkah Bersama Al-Qur’an, Mencapai Masa Depan Gemilang”, acara ini menjadi momen penuh makna, tidak hanya sebagai pelepasan siswa-siswi kelas 6, namun juga sebagai panggung ekspresi dan apresiasi atas potensi dan bakat generasi Qur’ani.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Yayasan Ibnu Mas’ud, Ibu Nurainun, yang dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga serta harapan besar terhadap anak-anak didik yang telah melalui proses pendidikan dengan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai landasan utama. Ia menekankan pentingnya membangun masa depan dengan cahaya Al-Qur’an sebagai petunjuk dan kekuatan utama dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Pada pagi hari, kegiatan difokuskan pada peserta Haflah sebanyak 88 Siswa/i, sebagai tanda kelulusan serta bentuk penghormatan atas perjuangan mereka selama menempuh pendidikan dasar dan menengah. Suasana haru menyelimuti ruangan ketika satu per satu para santri menampilkan hafalan Al-Qur’an, disertai dengan persembahan nasihat dan doa dari para guru yang telah membersamai mereka dalam proses panjang ini.

Memasuki siang hingga sore hari, panggung diisi dengan penampilan seni dari siswa-siswi kelas 1 hingga kelas 5. Mulai dari drama islami, nasyid, hingga tarian tradisional yang sarat nilai moral dan kearifan lokal, seluruh penampilan disambut meriah oleh para hadirin. Setiap pertunjukan mencerminkan pembinaan karakter dan akhlak yang menjadi ciri khas pendidikan di Ibnu Mas’ud.

Raut wajah bahagia para orang tua menjadi saksi bahwa pendidikan bukan hanya tentang pencapaian akademik, namun juga pembentukan jiwa dan hati yang dekat dengan Allah. Anak-anak tampil penuh percaya diri, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya dididik untuk cerdas, tapi juga untuk bijak, santun, dan berakhlak mulia.

Kegiatan ini bukan hanya sebuah seremoni tahunan, melainkan sebuah pengingat bahwa pendidikan sejati adalah perjalanan panjang yang dituntun oleh cahaya wahyu. Dengan Al-Qur’an di tangan dan iman di dada, para generasi muda Ibnu Mas’ud siap menapaki masa depan dengan langkah yang mantap dan tujuan yang mulia.

Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam setiap jenjang pendidikan. Karena masa depan gemilang hanya dapat diraih bila kita melangkah bersama Al-Qur’an, menuju ridha Allah dan kejayaan umat.

Pidie, (25/4) – SDIT dan SMPIT Ibnu Mas’ud kembali menunjukkan komitmennya dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian global kepada para siswa. Dalam sebuah aksi Orasi Bela Palestina yang digelar di lingkungan sekolah, siswa dan guru bersatu menyuarakan dukungan terhadap rakyat Palestina yang terus mengalami penindasan.

Kegiatan yang penuh semangat ini juga menjadi momentum kampanye boikot produk-produk yang mendukung penjajah Israel laknatullah. Dalam aksi tersebut, para siswa membuka aksi dengan memberikan penampilan drama perjuangan Palestina dan secara simbolis merobek gambar bendera Israel dan kemasan produk-produk pro-zionis yang telah dikenalkan sebelumnya dalam sesi edukasi. Tindakan ini menjadi bentuk penolakan tegas terhadap ketidakadilan dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Orasi Bela Palestina yang Disampaikan Oleh Ketua Yayasan Tabina Nanggroe

Bu Nur Ainun, selaku Ketua Yayasan, menyampaikan orasi yang menggugah hati seluruh hadirin. Ia menggambarkan dengan pilu penderitaan anak-anak Palestina yang setiap hari hidup dalam bayang-bayang kematian. Beliau memulai orasi dengan meneriakkan “Birruh, Biddam, Nafdika yaa Aqsa” sebagai jargon perlawanan para pejuang Palestina terhadap perlawanan terhadap tentara zionis laknatullah. Kemudian, sorakan “Free-Free Palestine” menggema begitu keras di seluruh lingkungan sekolah.

“Bayangkan anak seusia kalian, yang seharusnya bermain dan belajar seperti, justru harus berlari menyelamatkan diri dari bom. Mereka tidur tanpa lampu, belajar tanpa buku, dan menangis tanpa ada yang memeluk. Di dunia yang katanya modern ini, masih ada anak-anak yang tidak tahu arti damai,” tutur Bu Nur Ainun dengan penuh keharuan.

Kepala Sekolah SDIT, Bu Mukarramah, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan untuk sensasi semata, melainkan bentuk cinta terhadap kemanusiaan dan keadilan, serta menjadi kewajiban kita semua sebagai seorang muslim dalam memperjuangkan hak-hak saudara kita di Palestina.

“Kami ingin anak-anak kami tumbuh sebagai generasi yang sadar dan peduli, tidak sekadar tahu tentang Palestina, tapi juga tahu bahwa mereka bisa mengambil sikap, salah satunya dengan boikot produk yang mendukung penjajahan,” jelasnya.

Orasi terakhir disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPIT, bu Sri Wardani mengutuk keras atas penjajahan yang dilakukan Zionis laknatullah. Takbir diserukan oleh semua warga sekolah sebagai bentuk implementasi semangat perjuangan Palestina tercinta.

Acara ditutup dengan doa bersama dan penempelan poster-poster boikot buatan siswa di sekitar sekolah, serta  Suasana penuh haru, namun juga menggugah semangat untuk terus menyuarakan kebenaran dan keadilan.